Kamis, 07 April 2016

7 Kafe Baca yang Bisa Kamu Jumpai di Jogja

Banyak kafe di Yogyakarta yang mengusung konsep-konsep yang berbeda. Kala penat melanda setelah seharian beraktivitas, memang paling enak melakukan berbagai kegiatan untuk kembali menyegarkan diri. Ada yang lebih memilih beristirahat di rumah, keluar bersama teman sambil mengobrol, makan, atau melakukan hobi masing-masing seperti membaca atau belanja.

Kalau kalian sendiri, apa yang kalian lakukan?

Nah, Jogjalan punya satu solusi nih untuk melepas penat, terutama bagi kalian yang suka nongkrong di kafe sekaligus suka membaca buku. Bingo! Menikmati waktu di kafe dengan konsep book café. Sebuah tempat asyik untuk makan dan minum bersama teman atau sekedar ditemani buku. Nah, ingin tahu di mana saja kafe di Yogyakarta yang asyik ini? Check them out.






Jika kalian pecinta kopi dan buku, kalian wajib mengunjungi kafe yang terletak di Jalan Wahid Hasyim No. 3, Gorongan, Depok, Sleman ini. Dongeng Kopi atau yang sering disebut DKJ ini merupakan salah satu kafe di Yogyakarta dengan konsep yang unik. Tempatnya asyik dengan balutan mural yang menghiasi tiap sudut. Kafe ini sendiri merupakan bangunan dua lantai dengan lantai pertama sebagai kafe (Dongeng Kopi) dan lantai atas merupakan kantor penerbitan (Indie Book Corner). Itulah alasan mengapa tempat yang cocok untuk nongkrong ini dikenal sebagai Dongengkopi & Indiebook.

Kalian bisa menikmati berbagai jenis kopi nusatantara di sini. Bahkan, spesial di jam 8-12 siang, Dongeng Kopi menawarkan kalian untuk mencoba membuat kopi sendiri lho. Tenang saja. Ada barista handal yang siap membantu kalian kok. Bukankah keren bisa belajar mengenal berbagai jenis kopi dari Indonesia dan membuatnya? Oh ya, DKJ buka dari jam 8 sampai 2 pagi.

Nah, karena menjadi satu dengan penerbit Indie Book Corner, kalian pun bisa membaca buku-buku yang tersedia untuk menemani acara santai kalian. Bahkan, kalau ada yang menarik perhatian, kalian bisa membeli buku dan membawanya pulang dengan harga terjangkau. Dongengkopi & Indiebook ini sering juga menyediakan kelas menulis dan memberi kesempatan kalian untuk berinteraksi dengan para penulis. Bukankah itu menarik?

Jadi, para pecinta buku yang doyan ngopi, kapan datang ke sini?





Roti Papi Yogyakarta

Salah satu kafe di Yogyakarta yang bisa jadi pilihan kalau kalian berniat nongkrong sambil membaca buku adalah Roti Papi. Terletak di Jalan Gejayan, Gg. Bougenville No. 1 (daerah Selokan Mataram), lebih tepatnya di dekat Kedai Kopi, tempat ini menawarkan makanan enak dengan harga terjangkau. Menunya meliputi makanan Italia, Belanda dan Asia—termasuk Indonesia.

Jika kalian datang ke sini, pasti kalian tak akan mengira bahwa bangunan berlantai dua yang menyerupai kos-kosan ini merupakan tempat makan. Coba deh masuk dan naik ke lantai dua, kalian mungkin akan terkejut. Bagaimana tidak, tempat makan satu ini mengambil konsep book café. Jadi, kalian bisa menikmati makanan dan minuman sembari membaca buku yang kebanyakan didominasi buku bahasa Inggris. Roti Papi sendiri menjadi satu kesatuan dengan And/Or Bookstore sehingga kalian pun bisa membeli buku di sini. Tak hanya itu, kalian bisa melihat-lihat koleksi baju lucu di mini butik yang juga ada di Roti Papi.

Selain penuh buku yang bisa dibaca dengan tempat cozy, kalian juga bisa menikmati makanan yang enak lho. Salah satu rekomendasi di sini adalah Roti Papi yaitu roti pita dengan isian daging, sayur dan saos yang memanjakan lidah dan perut kalian. Ada beberapa varian isi, jadi sesuaikan saja dengan selera kalian. Tak hanya itu, Roti Papi juga menyediakan kapsalon, salad, nasi goreng dan minuman yang bisa dinikmati. Rasanya tak akan mengecewakan kalian!

Keunikan lain dari kafe di Yogyakarta yang satu ini adalah pemiliknya yang asli Belanda tapi bisa berbicara bahasa Indonesia dengan sangat lancar. Bahkan, yang mengejutkan, dia bisa berbahasa Jawa! Kalian bisa datang untuk mencicipi makanan dan membaca buku di sini setiap hari Senin sampai Sabtu sekitar jam 12 sampai 10 malam. Harganya cukup terjangkau kok sesuai dengan kualitas makanan yang disajikan. Jadi, jangan khawatir ya!




Kafe Luk Coffee and Book

Luk Coffee and Book adalah salah satu kafe di Yogyakarta yang berkonsep book café. Dari namanya saja, kalian jelas akan menemukan buku dan kopi di sini. Kafe satu ini memang mengambil konsep perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup banyak, mulai dari buku politik, agama dan juga novel. Terletak di Jalan Tantular (Pringwulung), tempat ini tergolong asyik untuk nongkrong.

Di Luk Coffee and Book, kalian bisa menikmati beraneka kopi, jus, teh, cokelat dan makanan pendamping. Harga untuk menikmati semua itu cukup terjangkau. Oh ya, tempat ini buka mulai dari jam 1 sampai 12 malam. Tertarik melepas penat di sini dengan kopi dan buku?




Blanco Coffee and Books

Terletak di Jalan Kranggan No. 30, Blanco Coffee & Books juga menawarkan tempat nongkrong ditemani buku dan kopi. Kalian bisa membaca buku menarik sembari menyesap kopi dengan suasana cozy. Membuat kalian betah berlama-lama menghabiskan waktu di sini. Koleksi buku yang bisa kalian baca cukup banyak dan didominasi buku bahasa Inggris. Nah, konsep book café inilah yang membuat Blanco Coffee & Books tak pernah sepi pengunjung.

Salah satu kafe di Yogyakarta ini menempati bangunan dua lantai dan menawarkan berbagai kopi dengan kualitas terbaik dan harganya pun terjangkau terutama untuk kalangan anak muda.
Croissant yang dikenal renyah di luar dan lembut di dalam adalah salah satu makanan favorit di Blanco Coffee & Books yang cocok untuk menemani minum kopi. Kalian bisa menikmati hari di sini setiap hari (kecuali Senin) mulai dari jam 1 siang sampai 1 malam.






Lir Shop Yogyakarta

Lir Shop adalah sebuah tempat dengan konsep toko buku, curiosity shop, restoran dan galeri seni kecil. Tempat yang berkesan rumahan ini bisa kalian temukan di Jalan Anggrek 1/33, Baciro, Yogyakarta. Jika kalian mengaku pecinta buku yang doyan nongkrong, wajib deh datang ke kafe di Yogyakarta yang satu ini.

Nama Lir sendiri menggabungkan konsep dari kata Lire (dalam bahasa Perancis berarti to read) dan Lair (dalam bahasa Inggris berarti a hideway place). Jadi, sesuai dengan namanya yang berarti a hideway place to read, tempat yang memang sedikit tersembunyi ini memang cocok bagi kalian yang ingin ‘bersembunyi’. Kalian pasti akan menemukan ketenangan dari kepenatan sejenak dengan menikmati makanan dan minuman homemade ditemani buku-buku apik untuk dibaca. Kalau ingin surfing di dunia maya, Lir Shop juga menyediakan wifi.

Koleksi bacaan di Lir Shop sendiri cukup banyak tapi hanya setengah dari koleksi pemilik yang bisa dibaca di tempat. Beragam buku dari berbagai genre bisa dijadikan tempat menikmati hari, seperti komik, majalah, buku seni, filosofi, psikologi, novel fiksi dan juga sastra. Pokoknya dijamin bingung deh mau baca yang mana! Jika tertarik, kalian pun bisa membeli buku di sini. Ah, berbagai benda lucu buatan tangan dan benda antik juga menarik untuk dibawa pulang lho.

Keunikan Lir Shop selain konsepnya yang memadukan beberapa hal jadi satu adalah makanan yang ditawarkan. Dengan konsep where fiction and reality mingle, kalian bisa menikmati makanan seperti yang ada dalam buku-buku lho, seperti butterbeer a la Harry Potter, limun jahe dan sandwich dari seri Lima Sekawan dan sebagainya. Bahkan, keunikan konsep Lir Shop juga terlihat dari buku menu yang mirip peta petualangan dari dongeng.

Semua keunikan dari Lir Shop bisa kalian nikmati dengan harga yang terjangkau lho. Jika tertarik datang ke sini, datanglah setiap hari Selasa-Minggu sekitar jam 10 pagi-8 malam. Suasana cozy dan tak biasa siap memanjakan kalian. Jika beruntung, kalian juga bisa menikmati pameran seni di sini. Jadi, kapan punya rencana ke Lir Shop?






Break Resto and Coffee Yogyakarta

Kafe lain yang menawarkan buku-buku sebagai teman menikmati kopi adalah Break Resto and Coffee. Kafe di Yogyakarta yang satu ini bisa kalian temukan di Jalan Ring Road Utara, Ruko Casa Grande No. 108, Sleman.

Dengan interior menarik dan tempat nyaman untuk nongkrong, dijamin kalian betah di sini. Apalagi, kalian akan dimanjakan dengan aneka kopi dan minuman lain yang bisa dinikmati. Selain itu, menu makanan Jerman dan Eropa cukup menarik untuk mengisi perut. Tak perlu khawatir masalah harga karena tak akan menguras kantong kok.

Ditemani musik-musik pop, blues dan jazz yang diputar, Break Resto and Coffee cocok untuk melepas rasa penat akibat kegiatan sepanjang hari. Dan yang pasti, bangunan dua lantai ini menawarkan buku untuk dibaca di sini. Jika berniat mengerjakan tugas, kafe satu ini juga menyediakan wifi kok.






Cafe Coffee and Read Yogyakarta

Last but not least, satu lagi kafe di Yogyakarta yang bisa kalian jadikan tempat nongki asyik. Terletak di Jalan Tasura 34B, Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Coffee and Read menjadi salah satu kafe di Yogyakarta berkonsep book café. Di tempat yang buka dari jam 3 sampai 11 malam ini, kalian bisa menikmati buku-buku berkelas mulai seperti novel dengan koleksi yang lumayan banyak. Tak hanya itu, berbagai pilihan kopi nusantara dan minuman lain bisa dijadikan teman yang cocok untuk melepaskan kepenatan. Jika lapar, varian makanan mulai dari spageti, nasi goreng, sampai makanan ringan seperti french fries bisa dipesan. Wifi pun tersedia di Coffee and Read—siap memfasilitasi kalian menjelajah dunia maya. So, kapan ke sini?



Nah, itu tadi beberapa kafe di Yogyakarta dengan konsep book café. Kalau kalian pecinta buku dan berniat menghabiskan waktu untuk nongkrong ditemani kopi dan bacaan, wajib deh menyambangi salah satu tempat di atas. Pasti kalian akan mendapati suasana yang berbeda daripada sekedar membaca sembari minum kopi di kamar. Jadi, buruan datang ke tempat-tempat ini!

sumber: http://jogjalan.com/7-kafe-di-yogyakarta-dengan-konsep-book-cafe/


Warung Kopi Jogja, Perkembangan dari Masa ke Masa


Blandongan; Kedai kopi pertama di Jogja
Mencermati perkembangan warung kopi di Jogja tidak bisa dipisahkan dengan ikon yang cukup melekat dengan Kopi Jogja yaitu kopi Jos. Kopi yang disajikan dengan bara yang hadir di dalam cangkir. Pertumbuhan yang sedemikan massif dewasa ini merupakan buah dari dialektika antara kopi, kebudayaan nongkrong dan juga hukum pasar; suplai dan demand. Pasar Mahasiswa yang menggiurkan, wisatawan, serta pertumbuhan kelas menengah yang memiliki daya beli tinggi. Trend minum kopi terus menanjak seiring semakin gencarnya media memberitakan mengenai perkembangan budaya ngopi di berbagai penjuru negri.
Adalah Blandongan, warung kopi pertama yang hadir di Jogjakarta. Berjejer bersama angkringan dan burjo yang lebih dulu ada bersama asosiasi warga klaten dan warga kuningan. Berdirinya Balndongan adalah tonggak awal kemunculan warung kopi di Jogja yang menjual secara spesifik produk kopi yang bukan berasal dari pabrikan. Kini setelah enam belas tahun berlalu, hampir disetiap gang dan jalan-jalan padat di Jogja berdiri warung-warung kopi dengan berbagai konsep mulai dari yang kecil sampai yang besar.

Selain Blandongan, ada juga kedai kopi espresso bar yang merupakan pioner warung kopi di Jogjakarta. Walaupun saat ini seluruh cabangnya sedang renovasi, setidaknya dua pioner tersebut cukup melekat di hati para penggemar kopi di Jogja.
Bila memilih satu kafe yang serius menyajikan kopi, berpadu dengan buku dan komunitas, maka kopilovers harus menyambangi satu kedai di wilayah Gorongan Condong Catur Depok Sleman. Nama kedainya adalah Dongeng Kopi. Kedai yang merupakan ajang kopi darat dari komunitas penulis tentang kopi di akun twitter @dongengkopi ini, resmi menjadi kedai pada medio 2013. Sementara secara terbentuknya dongeng kopi adalah pada 7 Oktober 2012. Dua belas tahun setelah Blandongan berdiri, dan tujuh tahun setelah kedai kopi espresso bar pertama kali menyajikan kopi kepada pelanggan. Dongeng Kopi merangkum keduanya. Dimana kehangatan Blandongan, dan Dedikasi kopi Kedai Kopi berjalin kelindan menjadi tesis keduanya, sekaligus antitesa atas bisnis kafe yang melulu mengejar laba.
Menurut salah satu pendiri Dongeng Kopi Jogja, atau yang lebih dikenal dengan DKJ, kedai ini merupakan bagian dari perpanjangan tangan pelanggan dan petani yang ada di kebun. Mereka menjadi penengah atas kualitas kopi yang terbaik keinginan pelanggan, dan memberikan harga terbaik bagi petani di kebun.
Sementara secara penyajian, kopi di DKJ memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mesin sangrai kapasitas terbesar bagi skala kedai di Jogja-Jawa Tengah berada di ruang tengah. Sementara di bar, seluruh peralatan alat seduh kopi manual, maupun mesin lengkap tersaji.
Para barista menyambut dengan ramah kala saya singgah menjajal kopi. Setelah berbincang mengutarakan keinginan kopi yang saya pesan, saya pun begeser duduk di ruang belakang. Dekat rak buku terpajang.
Benar-benar sempurna!

Bagi anda yang ada di jogja atau singgah ke Jogja, saya rekomendasikan untuk mampir di DKJ
Alamatnya di:

Dongeng Kopi & Indie Book
Jl. Wahid Hasyim No. 3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta 55283

Phone: 087719999267  

Jumat, 19 Februari 2016

5 Tempat Ngopi Yang Wajib Disambangi Kala di Jogja

 
Artikel ini ditujukan untuk membantu para Urban Eksplorer pecinta kopi yang sedang merencanakan perjalanan ke Jogja, untuk para pencari kafe untuk bersantai di tengah perjalanan atau bahkan untuk Anda yang tinggal di Jogja dan sedang butuh ide untuk mengeksplorasi kotanya sendiri. Berikut review kedai kopi di Jogja yang berhasil kami kumpulkan:

1. Indische Coffee

Direkomendasikan sebagai “Best Little Coffee Shop in Jogja”, kedai kopi kecil yang terletak di dalam Vredeburg Fort ini bisa jadi itinerary pertama begitu Anda menginjakkan kaki di Jogja. Uniknya, kedai kopi ini punya menu “Cheese Coffee!”, benar! Mereka memasukkan keju ke dalam kopinya.
  
Dengan lokasinya yang cukup nyaman dikelilingi oleh arsitektur kolonial, kedai kopi ini juga bisa jadi pilihan menarik sambil beristirahat sejenak.

2. Dongeng Kopi Jogja
Bila di Jogja, tempat menyesap kopi yang lengkap dengan tempat baca, tempat diskusi, ruang komunitas serta toko buku sekaligus kamar kerja penerbitan Indie maka Dongeng Kopi adalah rekomendasi kami. Bila harus memasukkan daftar kedai kopi yang sangat serius di Jogjakarta barangkali salah satunya adalah kedai yang berlokasi di Jl.Wahid Hasyim no.3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman. Kedai ini memiliki mesin roasting, alat manual brewing yang beragam, serta mesin espresso yang cukup lumayan. Baristanya sangat hangat, dan bila kamu memesan kopi, kamu tidak akan menemukannya di daftar menu. Pilihan kopinya hanya bisa dipesan dengan berbincang bersama barista di depan bar. 

 

3. Sama Dengan Kopi
Demangan Street di antara Kolombo dan Gejayan bagi anak muda Jogja sampai hari ini lebih dikenal sebagai fashion street dibanding sebagai tempat ngopi seru. Demangan Baru bertumbuh lebih dari sebelas tempat nongkrong. Menggunakan tagline ‘dihadapan secangkir kopi kita semua sama’, sama dengan menyediakan kopi dari lokal hingga manca. Lokasinya tidak terlalu luas. Hanya menempati beranda halaman yang tersisa dari rumah yang beralamat di Komplek Kolombo no 19 Catur Tunggal Depok Sleman.  


4. The Beans LAB
Single Origin terbaik dari Indonesia adalah salah satu spesialisasi The Beans LAB, dikenal dengan sebutan “Manual Brew Coffee di Jogja” Urban Eksplorer harus menyediakan waktu khusus untuk meresapi kopinya. Berlokasi di jalan yang cukup mudah dikenal yaitu Jalan Pangeran Mangkubumi, tidak jauh dari monumen Tugu, Anda pasti tidak akan susah menemukannya.


5. Epic Coffee
Keunikan dari Kedai Kopi adalah karena merupakan galeri furniture dan kedai kopi dalam satu tempat. “Good Vibe!” begitu beberapa rekomendasi menyebutnya, karena space dan atmosfer yang dimiliki di dalam kedai kopi ini sangat mendukung untuk bahkan bisa bersantai menikmati suasana seharian. Urban Eksplorer harus bergerak ke arah Sleman untuk menemukan tempat ini, karena kedai ini berlokasi di jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta.


Punya rekomendasi yang belum disebutkan di sini? Karena Jogja memiliki jauh lebih banyak kedai kopi yang menarik di luar review kami, yuk berbagi!