Kamis, 07 April 2016

Warung Kopi Jogja, Perkembangan dari Masa ke Masa


Blandongan; Kedai kopi pertama di Jogja
Mencermati perkembangan warung kopi di Jogja tidak bisa dipisahkan dengan ikon yang cukup melekat dengan Kopi Jogja yaitu kopi Jos. Kopi yang disajikan dengan bara yang hadir di dalam cangkir. Pertumbuhan yang sedemikan massif dewasa ini merupakan buah dari dialektika antara kopi, kebudayaan nongkrong dan juga hukum pasar; suplai dan demand. Pasar Mahasiswa yang menggiurkan, wisatawan, serta pertumbuhan kelas menengah yang memiliki daya beli tinggi. Trend minum kopi terus menanjak seiring semakin gencarnya media memberitakan mengenai perkembangan budaya ngopi di berbagai penjuru negri.
Adalah Blandongan, warung kopi pertama yang hadir di Jogjakarta. Berjejer bersama angkringan dan burjo yang lebih dulu ada bersama asosiasi warga klaten dan warga kuningan. Berdirinya Balndongan adalah tonggak awal kemunculan warung kopi di Jogja yang menjual secara spesifik produk kopi yang bukan berasal dari pabrikan. Kini setelah enam belas tahun berlalu, hampir disetiap gang dan jalan-jalan padat di Jogja berdiri warung-warung kopi dengan berbagai konsep mulai dari yang kecil sampai yang besar.

Selain Blandongan, ada juga kedai kopi espresso bar yang merupakan pioner warung kopi di Jogjakarta. Walaupun saat ini seluruh cabangnya sedang renovasi, setidaknya dua pioner tersebut cukup melekat di hati para penggemar kopi di Jogja.
Bila memilih satu kafe yang serius menyajikan kopi, berpadu dengan buku dan komunitas, maka kopilovers harus menyambangi satu kedai di wilayah Gorongan Condong Catur Depok Sleman. Nama kedainya adalah Dongeng Kopi. Kedai yang merupakan ajang kopi darat dari komunitas penulis tentang kopi di akun twitter @dongengkopi ini, resmi menjadi kedai pada medio 2013. Sementara secara terbentuknya dongeng kopi adalah pada 7 Oktober 2012. Dua belas tahun setelah Blandongan berdiri, dan tujuh tahun setelah kedai kopi espresso bar pertama kali menyajikan kopi kepada pelanggan. Dongeng Kopi merangkum keduanya. Dimana kehangatan Blandongan, dan Dedikasi kopi Kedai Kopi berjalin kelindan menjadi tesis keduanya, sekaligus antitesa atas bisnis kafe yang melulu mengejar laba.
Menurut salah satu pendiri Dongeng Kopi Jogja, atau yang lebih dikenal dengan DKJ, kedai ini merupakan bagian dari perpanjangan tangan pelanggan dan petani yang ada di kebun. Mereka menjadi penengah atas kualitas kopi yang terbaik keinginan pelanggan, dan memberikan harga terbaik bagi petani di kebun.
Sementara secara penyajian, kopi di DKJ memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mesin sangrai kapasitas terbesar bagi skala kedai di Jogja-Jawa Tengah berada di ruang tengah. Sementara di bar, seluruh peralatan alat seduh kopi manual, maupun mesin lengkap tersaji.
Para barista menyambut dengan ramah kala saya singgah menjajal kopi. Setelah berbincang mengutarakan keinginan kopi yang saya pesan, saya pun begeser duduk di ruang belakang. Dekat rak buku terpajang.
Benar-benar sempurna!

Bagi anda yang ada di jogja atau singgah ke Jogja, saya rekomendasikan untuk mampir di DKJ
Alamatnya di:

Dongeng Kopi & Indie Book
Jl. Wahid Hasyim No. 3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta 55283

Phone: 087719999267  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar