![]() |
Blandongan; Kedai kopi pertama di Jogja |
Mencermati perkembangan warung kopi di Jogja tidak bisa
dipisahkan dengan ikon yang cukup melekat dengan Kopi Jogja yaitu kopi Jos.
Kopi yang disajikan dengan bara yang hadir di dalam cangkir. Pertumbuhan yang
sedemikan massif dewasa ini merupakan buah dari dialektika antara kopi,
kebudayaan nongkrong dan juga hukum pasar; suplai dan demand. Pasar Mahasiswa
yang menggiurkan, wisatawan, serta pertumbuhan kelas menengah yang memiliki
daya beli tinggi. Trend minum kopi terus menanjak seiring semakin gencarnya
media memberitakan mengenai perkembangan budaya ngopi di berbagai penjuru
negri.
Adalah Blandongan, warung kopi pertama yang hadir di
Jogjakarta. Berjejer bersama angkringan dan burjo yang lebih dulu ada bersama
asosiasi warga klaten dan warga kuningan. Berdirinya Balndongan adalah tonggak
awal kemunculan warung kopi di Jogja yang menjual secara spesifik produk kopi
yang bukan berasal dari pabrikan. Kini setelah enam belas tahun berlalu, hampir
disetiap gang dan jalan-jalan padat di Jogja berdiri warung-warung kopi dengan
berbagai konsep mulai dari yang kecil sampai yang besar.
Selain Blandongan, ada juga kedai kopi espresso bar yang
merupakan pioner warung kopi di Jogjakarta. Walaupun saat ini seluruh cabangnya
sedang renovasi, setidaknya dua pioner tersebut cukup melekat di hati para
penggemar kopi di Jogja.
Bila memilih satu kafe yang serius menyajikan kopi, berpadu
dengan buku dan komunitas, maka kopilovers harus menyambangi satu kedai di
wilayah Gorongan Condong Catur Depok Sleman. Nama kedainya adalah Dongeng Kopi.
Kedai yang merupakan ajang kopi darat dari komunitas penulis tentang kopi di
akun twitter @dongengkopi ini, resmi menjadi kedai pada medio 2013. Sementara secara
terbentuknya dongeng kopi adalah pada 7 Oktober 2012. Dua belas tahun setelah
Blandongan berdiri, dan tujuh tahun setelah kedai kopi espresso bar pertama
kali menyajikan kopi kepada pelanggan. Dongeng Kopi merangkum keduanya. Dimana
kehangatan Blandongan, dan Dedikasi kopi Kedai Kopi berjalin kelindan menjadi
tesis keduanya, sekaligus antitesa atas bisnis kafe yang melulu mengejar laba.
Menurut salah satu pendiri Dongeng Kopi Jogja, atau yang
lebih dikenal dengan DKJ, kedai ini merupakan bagian dari perpanjangan tangan
pelanggan dan petani yang ada di kebun. Mereka menjadi penengah atas kualitas
kopi yang terbaik keinginan pelanggan, dan memberikan harga terbaik bagi petani
di kebun.
Sementara secara penyajian, kopi di DKJ memang tidak bisa
dipandang sebelah mata. Mesin sangrai kapasitas terbesar bagi skala kedai di
Jogja-Jawa Tengah berada di ruang tengah. Sementara di bar, seluruh peralatan
alat seduh kopi manual, maupun mesin lengkap tersaji.
Para barista menyambut dengan ramah kala saya singgah
menjajal kopi. Setelah berbincang mengutarakan keinginan kopi yang saya pesan,
saya pun begeser duduk di ruang belakang. Dekat rak buku terpajang.
Benar-benar sempurna!
Bagi anda yang ada di jogja atau singgah ke Jogja, saya
rekomendasikan untuk mampir di DKJ
Alamatnya di:
Dongeng Kopi & Indie Book
Jl. Wahid Hasyim No. 3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman
Yogyakarta 55283
Phone: 087719999267
Tidak ada komentar:
Posting Komentar